Kamis, 27 Desember 2018

PT Solid Gold Berjangka | Indonesia Harus Optimalkan 4G Sebelum Beralih ke 5G

Indonesia Harus Optimalkan 4G Sebelum Beralih ke 5G - PT Solid Gold Berjangka 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANGTahun depan beberapa negara bersiap-siap untuk mengadopsi jaringan 5G. Bahkan beberapa vendor ponsel pun dikabarkan akan menelurkan perangkat 5G pada 2019.

Di Indonesia sendiri, pemanfaatan jaringan 5G masih belum kentara. Beberapa operator lokal dan pemerintah baru melakukan beberapa uji coba dalam skala kecil.

Meskipun demikian, ada baiknya sebelum beralih ke jaringan 5G, jaringan 4G (LTE) harus dioptimalkan. Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Technical Officer Huawei Indonesia, Vaness Yew dalam sesi media terbatas di Ubud, Bali pada 22 Desember 2018.

Pasalnya menurut Vaness, rasio pengguna 4G di Indonesia secara umum masih sekira 30 persen. Ini artinya masih ada 70 persen pengguna yang hanya menikmati layanan 2G dan 3G saja.

Dia menambahkan, rendahnya penetrasi 4G terjadi akibat berbagai alasan, misalnya ponsel pengguna yang belum mendukung 4G, kartu sim yang belum diganti menjadi 4G, atau ada juga pengguna yang enggan untuk menikmati layanan 4G karena sudah merasa tercukupi dengan 2G/3G saja.

Dengan kondisi demikian, Vaness menilai operator di Indonesia akan sulit untuk meningkatkan pendapatan mereka karena selain besarnya investasi yang dikucurkan untuk infrastruktur 4G dalam hal belanja modal, mereka juga masih terbebani oleh tingginya biaya operasional dalam melayani 70 persen 2G/3G tersebut.

Dari sudut pandang terkait pemanfaatan spektrum tentunya itu juga tidak efisien, karena kita tahu Indonesia sendiri memiliki sumber daya spektrum yang terbatas, kata Vaness.

Menurut Vaness, secara ideal pemanfaatan jaringan 4G yang digelar di Indonesia seharusnya berada di kisaran 80 persen. Dengan begitu, operator bisa mulai menikmati keuntungan dari investasi pembangunan jaringan mereka - PT SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar