Jumat, 11 Oktober 2019

Solid Berjangka | Seng Pimpin Penguatan Logam Dasar


Seng Pimpin Penguatan Logam Dasar  - Solid Berjangka 

SOLID BERJANGKA PALEMBANG -Seng memimpin kinerja penguatan di antara logam dasar lainnya pada perdagangan

Kamis seiring dengan AS yang mempertimbangkan untuk meluncurkan pakta mata uang yang dinilai dapat menangguhkan kenaikan tarif impor AS untuk produk China yang dijadwalkan berlaku pada 15 Oktober.

Peluncuran pakta mata uang dari AS yang disepakati oleh China pada awal tahun,sebelum pembicaraan terhenti akibat eskalasi perdagangan pada pertengahan tahun ini, akan menjadi bagian dari perjanjian tahap pertama dengan China dari serangkaian perundingan dagang dua raksasa ekonomi tersebut.

Analis Guotai Junan Futures Co Ji Xianfei mengatakan bahwa kesepakatan apapun yang dihasilkan, baik kesepakatan parsial maupun penuh, selalu baik bagi pasar dibandingkan dengan tidak ada kesepakatan sama sekali.

Pasalnya, sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mendapatkan kesepakatan penuh dengan China dan menolak untuk menyetujui kesepakatan apapun yang hanya secara parsial.

Selain itu, melemahnya dolar AS telah membuat harga logam yang didenominasi greenback menjadi lebih murah bagi investor dengan mata uang lainnya. Tercatat, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor lainnya bergerak melemah 0,42% menajdi 98,701.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (10/10/2019) hingga pukul 17.38 WIB, harga seng di bursa LME bergerak menguat 2,43% ke level US$2.371,75 per ton. Laju  seng menjadi kinerja penguatan terbaik di antara logam dasar lainnya.

Penguatan terbaik kedua disusul oleh nikel yang menguat 1,77% menjadi US$17.647,5 per ton dilanjutkan oleh tembaga yang menguat 1,05% menjadi US$5.748 per ton, dan aluminium yang menguat 0,32% menjadi US$1.749 per ton.

Hanya timah yang tampak bergerak stabil cenderung melemah, yaitu turun 0,09% menjadi US$16.370 per ton.

Seperti yang diketahui, perang perdagangan yang berlarut-larut sejak tahun laltelah menekan pergerakan harga mayoritas logam dasar karena tertekannya permintaan akibat perlambatan ekonomi global. - SOLID BERJANGKA

Baca Juga : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar