Harga emas mencatat pergerakan antiklimaks dalam setahun terakhir - PT Solid Gold
PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Sempat menyentuh rekor karena terdorong ketidakpastian akibat pandemi ; harga emas dipukul mundur setelah vaksinasi Covid-19 dimulai di banyak negara.
Di Indonesia, pandemi virus corona (Covid-19) dimulai pada 2 Maret 2020 saat kasus pertama infeksi diungkap ke publik. Hingga kemarin, jumlah kasus infeksi Covid-19 telah mencapai 1,34 juta orang. Di Maret 2020, harga emas masih bertengger di US$1.584 per troy ounce dan bergerak naik ke level US$1.700-an per troy ounce hingga Juli 2020.
Harga emas di Pegadaian juga masih terpantau Rp705.000 per gram dan tidak pernah menyentuh level Rp800.000 per gram. Lonjakan harga emas dimulai pada awal Agustus 2020.
Drama babak pertama harga emas dimulai. Sebagai logam mulia yang dikenal dengan aset aman atau safe haven, emas makin dicari di saat situasi tidak pasti.
Sekonyong-konyong harga emas melonjak ke level US$2.000 per troy ounce setelah European Central Bank memutuskan untuk memberikan stimulus untuk merespons ampak pandemi.
Harga emas tertinggi tercatat pada awal Agustus 2020 lalu, berhasil menembus harga US$2.063,54 per troy ounce. Di dalam negeri, pada Kamis (6/8/2020) harga emas Antam ukuran 1 granaik posisi Rp1.054.000.
Di Pegadaian, harga jual emas Antam ukuran 1 gram bahkan dibanderol Rp1.077.000. Kilau harga emas membuat investasi emas bagai jamur di musim hujan.Baik investasi dalam bentuk fisik maupun digital, emas makin diminati selain instrumen saham dan obligasi ritel.
Namun, pendar harga emas mulai redup di akhir 2020. Progres penemuan vaksin membuat prospek pemulihan ekonomi kian pasti. Sejak mencetak rekor tertinggi, emas tidak pernah lagi nongkrong di level US$2.000 per troy ounce.
Harga emas makin babak belur setelah satu per satu produsen vaksin merilis hasil uji klinis. - PT SOLID GOLD BERJANGKA
Pilih dan Klaim hadiah gratis nya
BalasHapussekarang juga !!!
"Siapa cepat, Dia dapat"
Cek link berikut :
mltd-idn com/d7b2e