Tampilkan postingan dengan label pt gb. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pt gb. Tampilkan semua postingan

Rabu, 16 Oktober 2019

PT Solid Gold | Kesepakatan Dagang AS-China Meragukan Harga Minyak Merosot

Kesepakatan Dagang AS-China Meragukan Harga Minyak Merosot - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Harga minyak mentah berakhir turun pada perdagangan Senin, di tengah kekhawatiran bahwa perundingan perdagangan yang dilakukan pemerintah

Amerika Serikat (AS) dan China baru-baru ini tidak akan menghasilkan kesepakatan.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November 2019 ditutup melorot US$1,11 di level US$53,59 per barel di New York Mercantile Exchange, setelah mampu membukukan kenaikan sebesar 3,6 persen pekan lalu.

Adapun minyak Brent untuk kontrak Desember 2019 merosot US$1,16 dan berakhir di level US$59,35 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium sebesar US$5,70 terhadap WTI untuk bulan yang sama.

Meski dua negara berekonomi terbesar di dunia tersebut membuat beberapa konsesi untuk mencapai kesepakatan perdagangan parsial pada Jumat (11/10/2019), China mengatakan ingin mengadakan pembicaraan lebih lanjut bulan ini untuk menuntaskan perincian perjanjian "fase satu" yang digembar-gemborkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Terlepas dari ancaman terhadap pasokan minyak dalam beberapa bulan terakhir, termasuk serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi, investor fokus pada ketidakpastian seputar pembicaraan perdagangan dan prospek permintaan global yang lemah.

Sejauh ini belum ada kesepakatan yang dibuat di atas kertas oleh kedua belah pihak dan sebagian besar tarif impor terhadap barang-barang China tetap berlaku.

China juga ingin Trump membatalkan kenaikan tarif yang direncanakan pada Desember di samping kenaikan yang dijadwalkan untuk pekan ini, sesuatu yanbelum disetujui oleh pemerintah, menurut sumber terkait. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 15 Oktober 2019

Solid Gold Berjangka | Harga Emas 24 Karat Antam 15 Oktober 2019 Naik

Harga Emas 24 Karat Antam 15 Oktober 2019 Naik - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG -Harga emas batangan (lantakan) PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) hari ini, Selasa , bergerak naik setelah terus menunjukkan pelemahan sejak Jumat pekan lalu.

Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam hari ini berada pada level Rp756.000 per gram. Posisi ini naik Rp2.000 per gram dibandingkan kemarin, Senin

Sebelumnya, emas Antam merosot hingga Rp8.000 per gram ke posisi Rp758.000 per gram pada Jumat (11/10). Emas Antam melanjutkan pelemahan pada Sabtu , turun ke posisi Rp756.000 per gram dan kembali turun Rp2.000 per gram ke posisi Rp754.000 per gram pada Senin.

Adapun untuk emas batangan Antam ukuran 0,5 gram hari ini ditetapkan seharga Rp402.500 atau naik Rp1.000 dibandingkan kemarin. Harga emas Antam tersebut berlaku di Butik Emas LM Antam Pulo Gadung, Jakarta.

Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam hari ini dipatok senilai Rp676.000 per gram. Harga yang ditetapkan naik Rp1.000 per gram dibandingkan posisi pada Senin

Harga buyback ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta. Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% (untuk pemegang NPWP dan 3 % untuk non NPWP). PPh 22 atas transaksi buy back dipotong langsung dari total nilai buy back.  - SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 10 Oktober 2019

PT Solid Gold Berjangka | Instagram Uji Fitur Group Stories

Instagram Uji Fitur Group Stories - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Platform jejaring sosial khusus berbagi foto dan video Instagram, kini sedang menguji coba fitur terbarunya yakni Group Stories.

Melansir pernyataan periset aplikasi jane Manchun WOng yang dikuip Mashable, kini Instagram sedang menguji fitur yang bernama Group Stories, di mana pengguna dapat membagikan konten Stories di fitur ini yang bisa Anda kirim ke lingkaran

CLose Friend atau Group. Dengan ini, Anda bisa membuat Stories bersama dengan mutual Anda di Instagram. Uniknya, fitur semacam ini telah ada di Facebook namun diputuskan untuk diturunkan dan tidak digunakan lagi. Diprediksi bahwa Group Stories memang lebih cocok diaplikasikan di Instagram ketimbang Facebook.

Wong juga menyebut bahwa fitur baru Instagram lain yang kini sedang diuji coba adalah membalas Stories dengan GIF. Hal ini tentu akan membuat Instagram Story jadi lebih interaktif, menarik, serta berwarna.

Sebelumnya, Instagram menghapus salah satu fitur yang membuat pengguna Instagram bisa menguntit aktivitas followingnya, yakni Folowing Activity. Fitur ini akan dihapus oleh Instagram dalam minggu ini. Laporan ini pertama kali datang dari

BuzzFeed News.

Tab Following Activity ini bisa diakses dengan mengetuk ikon hati di bagian bawah menu aplikasi. Jika sudah, klik following di bagian kiri atas yang berada satu tab dengan notifikasi.

Salah satu alasan mengapa fitur ini dihapus oleh Instagram, adalah tab ini jarang diklik oleh pengguna rata-rata platform besutan Facebook tersebut.Alasan lainnya adalah faktor desain, di mana Instagram ingin menerapkan laman antarmuka yang lebih sederhana dan elegan.. -  PT SOLID GOLD BERJANGKA

Rabu, 09 Oktober 2019

PT Solid Gold | Dua Sentimen Ini Picu Penguatan Harga CPO


Dua Sentimen Ini Picu Penguatan Harga CPO - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) memanas pada Selasa.karena data dari Malaysia menunjukkan produksi di negara produsen CPO terbesar kedua itu melemah dari perkiraan pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, harga  minyak kelapa sawit kontrak pengiriman Desember 2019 di Bursa Derivatif Malaysia naik tipis 0,65 persen atau 14 poin ke posisi 2.174 ringgit per ton per Selasa pukul 11.29 WIB, melanjutkan penguatan di sesi pembuka sebesar 0,09 persen atau 2 poin ke posisi 2.162 ringgit per ton.

Namun, dalam sebulan terakhir, harga bahan baku minyak goreng ini masih melemah 3,27 persen.

Pemilik Palm Oil Analytics Sathia Varqa mengatakan produksi sawit September 2019, masih sejalan dengan pertumbuhan rata-rata historis 5 tahun yang sebesar 0,47 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari kenaikan 14,38 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, angka resmi akan dirilis oleh Malaysian Palm Oil Board pada 10 Oktober 2019.Malaysian Palm Oil Association memperkirakan produksi CPO tumbuh sekitar 0,6 persen menjadi 1,83 juta ton pada September 2019. Produksi di Malaysia Timur diperkirakan 6,7 persen lebih tinggi dari bulan lalu.

Adapun produksi di wilayah Malaysia Barat diproyeksikan turun 2,7 persen. Angkatersebut di bawah perkiraan survei Bloomberg, yang memproyeksi kenaikan produksi 4,4 persen menjadi 1,90 juta ton.

Sentimen lain yang ikut menguatkan CPO adalah harga minyak mentah berjangka, yang terdorong oleh optimisme AS dan China untuk membuat progres lebih dalam perundingan pada pekan ini. Hal tersebut menutupi sentimen negatif dari kenaikan stok minyak mentah AS.

WTI tercatat menguat 0,89 persen atau 0,47 poin ke posisi US$53,22 per barel, hingga pukul 13.09 WIB. Sementara itu, harga minyak mentah Brent menguat 0,82 persen atau 0,48 poin ke posisi US$58,83 per barel.

Untuk diketahui, harga minyak mentah yang kuat membuat harga minyak kelapa sawit lebih menarik untuk dicampur dalam biodiesel -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 08 Oktober 2019

Solid Gold Berjangka | Harga Nikel Dibayangi Prospek Bertambahnya Pasokan

Harga Nikel Dibayangi Prospek Bertambahnya Pasokan - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG -Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin di level Rp14.174 per dolar AS, menguat 23 poin atau 0,16t persen dari posisi Rp14.197 pada Jumat.

Kurs jual ditetapkan di Rp14.245 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.103 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.175 per dolar AS pada pukul 11.03 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.163 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Jumat ditutup melemah 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.173 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.162-Rp14.175 per dolar AS.

Di sisi lain, mayoritas mata uang lainnya di Asia menguat pagi ini, dipimpin won peso Filipina yang terapresiasi 0,29 persen terhadap dolar AS pukul 11.10 WIB  - SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 03 Oktober 2019

PT Solid Gold Berjangka | Stok AS Menggelembung, Harga Minyak Turun Tajam

Stok AS Menggelembung, Harga Minyak Turun Tajam - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga minyak mentah turun tajam pada akhir perdagangan Rabu (2/10/2019), akibat tertekan membengkaknya persediaan minyak di Amerika Serikat (AS) dan suramnya gambaran ekonomi.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI)  untuk kontrak November 2019 ditutup merosot 98 sen atau 1,8 persen di level US$52,64 per barel di New York Mercantile Exchange

Adapun minyak Brent untuk kontrak Desember 2019 melemah US$1,20 dan berakhir dilevel US$57,69 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium sebesar US$5,18 terhadap WTI untuk bulan yang sama.

Menurut data Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah AS bertambah sebesar 3,1 juta barel pekan lalu. Kenaikan ini melebihi perkiraan median dari para analis dan merupakan kenaikan terbesar sejak Mei

Di sisi lain, persediaan bensin domestik turun 228.000 barel meskipun diperkirakan akan mengalami peningkatan 600.000 barel.

Selain karena membengkaknya stok, penurunan harga minyak diperburuk oleh  pelemahan pada pasar ekuitas AS sehingga memicu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi Negeri Paman Sam.

Minyak WTI telah jatuh sekitar 16 persen dari level puncak yang dicapai pada perdagangan hari pertama setelah serangan udara menghanguskan instalasi minyak utama Arab Saudi pada 14 September.

Faktor upaya pemulihan produksi minyak yang cepat oleh Saudi bersama dengan tanda-tanda lesunya permintaan energi global pun melemahkan harga. -  PT SOLID GOLD BERJANGKA

Rabu, 02 Oktober 2019

PT Solid Gold | Produksi AS dan Rusia Menyusut


Produksi AS dan Rusia Menyusut - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Harga minyak mentah berjangka bangkit pada Selasa, menyusul laporan bahwa produksi dari produsen minyak terbesar dunia turun selama kuartal ketiga tahun ini.

Data Bloomberg memperlihatkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak November 2019 menguat 1,05% atau 0,57 poin ke posisi US$54,64 per barel, pukul 17:26 WIB. Adapun harga minyak mentah Brent kontrak pengiriman Desember 2019 menguat 0,95% atau 0,56 poin ke posisi US$59,81 per barel.

Sementara kedua harga acuan tersebut membukukan penurunan kuartalan terbesar tahun ini Senin (30/9/2019), terpapar oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi global di tengah perang perdagangan AS-China.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa pasar tidak khawatir tentang kekurangan pasokan akhirnya, tetapi khawatir tentang resesi global dan kemungkinan tentang surplus pasokan tahun depan.

Survei Reuters menunjukkan bahwa harga minyak kemungkinan akan tetap stabil, dengan Brent rata-rata US$65,19 per barel dan WTI US$57,96 pada 2019, karena permintaan yang melemah melebihi guncangan pasokan

Survei tersebut juga menemukan bahwa produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) turun ke level terendah dalam 8 tahun pada September menjadi 28,9 juta barel per hari, turun 750.000 barel per hari dari angka revisi Agustus dan total bulanan terendah sejak 2011.

Sementara itu, produksi minyak dua produsen terbesar dunia, Amerika Serikat dan Rusia, juga turun masing-masing pada Juli dan September.Meskipun demikian, volume produksi itu masih di atas kuota yang ditetapkan dalam kesepakatan produksi antara Rusia dan OPEC.

Untuk produksi AS, menurut laporan bulanan Administrasi Informasi Energi AS yang dirilis pada Senin (1/10/2019), turun 276.000 barel per hari pada Juli menjadi 11,81 juta barel per hari karena produksi di Teluk Meksiko turun. Produksi AS memuncak pada 12,12 juta barel per hari pada April lalu.

Di lain pihak, berita bahwa Saudi Aramco telah memulihkan produksi minyak penuh dan kapasitas ke tingkat yang mereka miliki sebelum serangan terhadap fasilitasnya pada 14 September membebanharga minyak pada awal pekan ini. Arab Saudi memompa sekitar 9,78 juta barel per haripada Agustus.

Sementara itu, sebuah jajak pendapat pendahuluan menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS kemungkinan naik 1,1 juta barel pekan lalu. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

PT Solid Gold | Harga Emas di Pegadaian Hari Ini


Harga Emas di Pegadaian Hari Ini - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Harga emas batangan di Pegadaian hari ini, Rabu (2/10/2019), turun dibandingkan posisi pada Selasa.

Harga emas cetakan Antam ukuran 0,5 gram tercatat turun sebesar Rp2.000 dibandingkan posisi kemarin, Selasa (1/10), menjadi Rp420.000. Demikian pula harga emas UBS ukuran yang sama tercatat turun Rp6.000 dibandingkan kemarin, menjadi Rp403.000.

Emas cetakan Antam ukuran 1 gram dijual seharga Rp792.000 atau turun Rp4.000 dibandingkan posisi pada Selasa. Adapun emas UBS 1 gram dijual seharga Rp751.000, turun Rp11.000 dibandingkan kemarin.

Untuk harga emas Antam 2 gram juga tercatat turun sebesar Rp10.000 dibandingkan Selasa, yakni menjadi 1,519 juta. Harga emas UBS 2 gram dipatok senilai Rp1,485 juta atau turun Rp21.000 dibandingkan posisi Selasa.

Sedangkan harga emas cetakan Antam ukuran 5 gram ditetapkan senilai Rp3,769 juta, turun Rp20.000 dibandingkan kemarin. Emas UBS 5 gram dijual seharga Rp3,663 juta atau turun Rp55.000.

Sementara itu, harga emas Antam 10 gram turun Rp37.000 dibandingkan posisi pada Selasa, menjadi Rp7,469 juta. Adapun emas UBS ukuran yang sama juga mengalami penurunan harga sebesar Rp110.000 dibandingkan kemarin, menjadi Rp7,311 juta. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 01 Oktober 2019

Solid Gold Berjangka | Kurs Tengah Rupiah Menguat 23 Poin

Kurs Tengah Rupiah Menguat 23 Poin - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG -Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin di level Rp14.174 per dolar AS, menguat 23 poin atau 0,16t persen dari posisi Rp14.197 pada Jumat.

Kurs jual ditetapkan di Rp14.245 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.103 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.175 per dolar AS pada pukul 11.03 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah dibuka menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.163 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Jumat ditutup melemah 8 poin atau 0,06 persen ke level Rp14.173 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.162-Rp14.175 per dolar AS.

Di sisi lain, mayoritas mata uang lainnya di Asia menguat pagi ini, dipimpin won peso Filipina yang terapresiasi 0,29 persen terhadap dolar AS pukul 11.10 WIB  - SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 26 September 2019

PT Solid Gold Berjangka | Harga Emas Turun Akibat Ketidakpastian Politik di AS

Stok Global Melimpah, Harga Minyak Tambah Lemas - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga Emas Turun Akibat Ketidakpastian Politik di ASHarga emas tergelincir 2 persen pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Hal ini membuat harga emas turun puncak tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Penurunan harga emas tersebut didorong oleh ketidakpastian politik di Amerika Serikat yang berasal dari penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald

Trump, kemudian mendorong investor menyimpan dolar dan membatasi daya tarik terhadap emas batangan.

Dikutip dari CNBC, harga emas di pasar spot turun 1,8 persen menjadi USD 1.504.61 per ounce. Harga sebelumnya turun sebanyak 2 persen menjadi USD 1.501,55 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup turun 1,8 persen pada USD 1.512,3 per ounce.

Indeks dolar mencapai level tertinggi dua minggu pada minat safe haven di antara investor yang ingin melakukan lindung nilai terhadap risiko yang muncul dari penyelidikan terhadap Trump yang menuduhnya mencari bantuan asing untuk mengotori saingan dari kubu Demokrat Joe Biden menjelang pemilihan tahun depan.

Hal ini pada gilirannya membatasi daya tarik terhadap emas"Itu (mundurnya harga emas) dimulai dengan kekuatan dolar melemahkan logam dan minyak mentah; dolar tampaknya menjadi surga, ”kata George Gero, Direktur

Pelaksana di RBC Wealth Management.

"Harga emas, bagaimanapun, akan terus didukung karena di samping kekhawatiran pemakzulan, di mana pun investor melihat, ia tidak melihat apa pun kecuali kekhawatiran baru yang mendukung harga emas seperti kelanjutan masalah Timur Tengah, pembicaraan tarif dengan China dan lain-lain," lanjut dia.Pada hari Selasa, harga emas mencapai level tertinggi sejak 5 September di USD 1.535,60.. -  PT SOLID GOLD BERJANGKA

Rabu, 25 September 2019

PT Solid Gold | Harga Emas di Pegadaian Hari Ini


Harga Emas di Pegadaian Hari Ini - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Harga emas batangan di Pegadaian hari ini, Rabu, naik dibandingkan posisi pada Selasa . Hal ini berlaku, baik untuk emas cetakan Antam maupun UBS.

Emas cetakan Antam ukuran 0,5 gram dijual seharga Rp423.000 atau naik Rp1.000 dibandingkan posisi kemarin, Selasa. Untuk emas UBS ukuran yang sama dijual seharga Rp411.000 atau naik Rp6.000 dibandingkan kemarin.

Harga emas cetakan Antam ukuran 1 gram dipatok senilai Rp799.000, naik Rp3.000dibandingkan posisi pada Selasa. Adapun harga emas UBS 1 gram dipatok senilai Rp767.000, naik Rp3.000 dibandingkan kemarin.

Untuk harga emas Antam 2 gram tidak berubah dari posisi kemarin, yakni Rp1,529 juta. Sedangkan harga emas UBS 2 gram tercatat naik Rp12.000 dibandingkan

Selasa, menjadi Rp1,516 juta.Lalu, untuk harga emas cetakan Antam ukuran 5 gram ditetapkan senilai Rp3,802 juta, naik Rp9.000 dibandingkan kemarin. Emas UBS 5 gram dijual seharga Rp3,739 juta atau naik Rp16.000.

Sementara itu, harga emas Antam 10 gram naik Rp19.000 dibandingkan posisi Selasa (24/9), menjadi Rp7,533 juta. Adapun emas UBS ukuran yang sama juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp32.000 dibandingkan kemarin, menjadi Rp7,464 juta -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 24 September 2019

Solid Gold Berjangka | Harga Emas Antam Hari Ini

Harga Emas Antam Hari Ini - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG -Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) hari ini, Selasa (24/9/2019), naik Rp3.000 per gram dibandingkan posisi pada Senin (23/9).

Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam hari ini berada pada level Rp765.000 per gram.

Adapun untuk emas batangan Antam ukuran 0,5 gram hari ini dipatok seharga Rp407.000 atau naik Rp1.500 dibandingkan posisi Senin (23/9/2019). Harga emas

Antam tersebut berlaku di Butik Emas LM Antam Pulo Gadung, Jakarta.Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam hari ini dipatok senilai Rp688.000 per gram. Harga yang ditetapkan naik Rp3.000 per gram dibandingkan Senin (23/9).

Harga buyback ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta. Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% (untuk pemegang NPWP dan 3 % untuk non NPWP). PPh 22 atas transaksi buy back dipotong langsung dari total nilai buy back.
- SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 19 September 2019

PT Solid Gold Berjangka | Stok Global Melimpah, Harga Minyak Tambah Lemas

Stok Global Melimpah, Harga Minyak Tambah Lemas - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga minyak semakin melemah pada akhir perdagangan Rabu, terbebani sentimen pemulihan produksi minyak mentah Arab Saudi di tengah sinyal melimpahnya persediaan global.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Oktober 2019 ditutup merosot US$1,23 di level US$58,11 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun minyak Brent untuk kontrak November 2019 meluncur 95 sen dan berakhir di level US$63,60 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium sebesar US$5,56 terhadap WTI untuk bulan yang sama.

Pada Selasa  CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan operasi fasilitas minyak Abqaiq, yang terpukul serangan udara pada Sabtu (14/9), kini mencapai sekitar 40 persen dari level yang dialami sebelum serangan itu.

Sebelumnya, dalam suatu briefing, Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman menyatakan Saudi akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 11 juta barel per hari pada akhir bulan ini dan tumbuh menjadi 12 juta pada November.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA) Fatih Birol mengatakan pasar minyak tetap memiliki persediaan yang cukup, terlepas dari serangan di jantung produksi minyak Arab Saudi itu akhir pekan kemarin.

Birol juga mengatakan anggota-anggota IEA memiliki sekitar 1,55 miliar barel cadangan minyak darurat, yang lebih dari cukup untuk mengimbangi gangguan apapun.

Pada awal sesi perdagangan, penurunan harga minyak sempat berkurang setelah juru bicara Kementerian Pertahanan Saudi Turki al-Maliki mengatakan serangan terhadap infrastruktur minyak kerajaan itu didalangi oleh Iran dan tidak berasal dari Yaman.

Iran sendiri telah membantah bertanggung jawab atas serangan udara yang berdampak terhadap 5 persen dari pasokan global. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan serangan itu dilakukan oleh pemberontak Yaman untuk melawan koalisi yang dipimpin Saudi.

Di Amerika Serikat, sekutu Arab Saudi, Presiden Donald Trump mengatakan AS akan menambahkan beberapa sanksi yang sangat signifikan dan mengumumkannya dalam 48 jam ke depan.

Turut menekan harga minyak, laporan Energy Information Administration (EIA) menunjukkan persediaan minyak domestik naik 1,06 juta barel pekan lalu, sekitar dua kali lipat dari yang dilaporkan American Petroleum Institute (API) pada Selasa

Adapun stok bensin meningkat 781.000 barel dan pasokan minyak distilat bertambah 437.000 barel. -  PT SOLID GOLD BERJANGKA

Rabu, 18 September 2019

PT Solid Gold | Harga Emas di Pegadaian Hari Ini


Harga Emas di Pegadaian Hari Ini - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG -  Harga emas batangan di Pegadaian hari ini, Rabu, tidak mengalami banyak perubahan dibandingkan posisi pada Selasa.

Harga emas cetakan Antam ukuran 0,5 gram dipatok senilai Rp420.000, tidak bergerak dari posisi pada Selasa. Sedangkan emas UBS 0,5 gram dijual seharga Rp402.000 atau turun Rp1.000 dibandingkan kemarin.

Emas Antam ukuran 1 gram dijual dipatok seharga Rp792.000, sementara emas UBS ukuran yang sama masih dipatok seharga Rp747.000.

Untuk harga emas Antam 2 gram juga tidak bergerak dari posisi pada Selasa, yakni Rp1,517 juta. Adapun harga emas UBS 2 gram tercatat naik Rp11.000 dibandingkan posisi kemarin, menjadi Rp1,492 juta.

Sedangkan harga emas Antam 5 gram turun Rp1.000 dibandingkan harga yang berlaku Selasa, menjadi Rp3,773 juta. Harga emas UBS 5 gram dipatok senilai Rp3,702 juta, tidak berubah dari posisi pada Selasa.

Sementara itu, harga emas Antam 10 gram ditetapkan senilai Rp7,465 juta,turun Rp2.000 dibandingkan posisi kemarin. Sebaliknya, harga emas UBS ukuran yang sama tercatat naik Rp33.000 dibandingkan Selasa, menjadi Rp7,366 juta.

Berikut daftar harga emas batangan, baik cetakan Antam maupun UBS di PT Pegadaian (Persero), Rabu . -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 17 September 2019

Solid Gold Berjangka | Harga Emas dan Perak Naik 1% Lebih

Harga Emas dan Perak Naik 1% Lebih - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG -Harga emas dan perak melonjak lebih dari 1% pada hari Senin karena investor melarikan diri ke aset safe-haven setelah serangan terhadap fasilitas minyak Saudi meningkatkan kekhawatiran atas pasokan energi global dan ketegangan yang ratchet di Timur Tengah.

Spot gold melonjak 1,27% menjadi US$1,507.40 per ons sementara emas berjangka AS naik 0,83% menjadi US$1,512.1. Dana yang diperdagangkan di bursa SPDR Gold Trust yang diperdagangkan turun 0,82% pada US$140,15, dengan 874,51 ton emas dalam kepercayaan pada hari Jumat.

Seperti emas, perak dipandang sebagai investasi safe-haven tetapi logam juga digunakan dalam produksi barang-barang elektronik konsumen serta di sektor industri, seperti panel surya. Spot silver naik 2,96% menjadi US$17,94 per ons seperti mengutip cnbc.com.

Langkah itu diambil setelah Arab Saudi pada Sabtu menutup setengah produksi minyaknya setelah serangkaian pemogokan menghantam fasilitas pemrosesan minyak terbesar di dunia. Serangan itu diklaim oleh pemberontak Houthi Yaman dan pemerintahan Trump menyalahkan Iran.

Penutupan itu akan mempengaruhi hampir 5,7 juta barel produksi minyak mentah per hari, menurut Saudi Aramco. Itu sekitar 5% dari produksi minyak harian dunia.

Pada bulan Agustus, Arab Saudi menghasilkan 9,85 juta barel per hari, menurut data dari Administrasi Informasi Energi A.S.

Menteri energi Kerajaan mengatakan serangan itu juga menyebabkan penghentian produksi gas, yang diatur untuk mengurangi pasokan cairan etana dan gas alam sebesar 50%.

Harga minyak mentah AS dan Brent melonjak lebih dari 9% setiap Senin pagi selama jam-jam Asia.

Serangan itu meningkatkan ketegangan di Timur Tengah setelah Amerika Serikat menyalahkan Teheran atas serangan itu, dan menyebutnya sebagai "serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pasokan energi dunia." Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan AS "dikunci dan dimuat," tetapi pemerintahannya menunggu di Riyadh untuk menentukan siapa yang melancarkan serangan sebelum melanjutkan tindakan. Iran telah menampik tuduhan itu sebagai "tidak berarti."

Di tempat lain, Komite Pasar Terbuka Federal AS akan bertemu pada hari Selasa dan Rabu dan pasar mengharapkan bank sentral untuk memangkas suku bunga seperempat poin.

Prospek pertumbuhan global tetap lemah di tengah perang perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China, yang berpotensi dapat mempertahankan permintaan untuk aset safe-haven. Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa "sangat sulit" bagi ekonomi terbesar kedua di dunia untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan pada 6% atau lebih..- SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 12 September 2019

PT Solid Gold Berjangka | Produksi Gas Alam AS Diproyeksi Sentuh Rekor Baru

Produksi Gas Alam AS Diproyeksi Sentuh Rekor Baru - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Produksi gas alam kering Amerika Serikat diproyeksikan akan naik ke level tertinggi sepanjang masa, yaitu 91,39 miliar kaki kubik per hari (bcfd) pada 2019, dari rekor tertinggi 83,39 bcfd tahun lalu.

US Energy Information Administration (EIA) melaporkan dalam Outlook Energi Jangka Pendeknya pada Selasa seperti dikutip dari Reuters, Rabu (11/9).Proyeksi produksi terbaru untuk 2019 ini naik dari perkiraan EIA sebesar 91,03 bcfd pada Agustus lalu. EIA juga memproyeksikan, konsumsi gas AS akan naik ke rekor tertinggi sepanjang masa, 84,51 bcfd pada 2019 dari rekor 82,07 bcfd setahun laluNamun, proyeksi permintaan 2019 dalam laporan perkiraan September ini turun dari perkiraan EIA 84,65 bcfd untuk tahun ini pada Agustus.

Sementara itu, pangsa ekspor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Amerika Serikat telah mencapai 10% dari pasar global pada Juli tahun ini.

Ekspor LNG AS sejauh tahun ini menyentuh 22 juta ton sejauh tahun ini, setara dengan hasil pada tahun lalu. Data Refinitiv menunjukkan hal tersebut pada Selasa.

Data yang dihimpun dari perjalanan individual tanker LNG dari sumber pasokan ke tujuan, juga menunjukkan, produksi LNG dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada bulan lalu sebanyak 31 juta ton.

Saat volume global tumbuh, Qatar, yang bertahun-tahun menjadi pemasok LNG terbesar di dunia, kehilangan pangsa pasar. Sementara itu, Australia mengekspor
lebih banyak LNG dibandingkan dengan negara-negara lain dalam 2 bulan terakhir.

Lonjakan pasokan telah lama terjadi karena fasilitas ekpsor LNG di Gulf Coast AS mulai beroperasi usai bertahun-tahun dalam proses pembangunan. Selain itu juga didorong oleh terminal besar LNG Rusia di Arktik dan sejumlah fasilitas ekspor di Australia.

Australia, Qatar, Amerika Serikat, Rusia dan Malaysia menerima lonjakan pesanan dalam 2 bulan terakhir, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya Nigeria dan Indonesia bersaing untuk mendapatkan di Minim Katalis, Harga Nikel Rawan Koreksitempat lima besar importir top LNG global -  PT SOLID GOLD BERJANGKA

Rabu, 11 September 2019

PT Solid Gold | Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini


Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) hari ini, Rabu , kembali turun Rp3.000 per gram dibandingkan posisi pada Selasa (10/9).

Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam hari ini berada pada level Rp751.000 per gram. Emas Antam terus menunjukkan pelemahan sejak Jumat pekan lalu.

Adapun untuk emas batangan Antam ukuran 0,5 gram hari ini dipatok seharga Rp400.000 atau turun Rp1.500 dibandingkan posisi pada Selasa (10/9). Harga emas Antam tersebut berlaku di Butik Emas LM Antam Pulo Gadung, Jakarta.Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam hari ini dipatok pada kisaran Rp675.000 per gram. Harga yang ditetapkan turun Rp3.000 per gram dibandingkan harga yang ditetapkan pada Selasa (10/9).

Harga buyback ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta. Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% (untuk pemegang NPWP dan 3 % untuk non NPWP). PPh 22 atas transaksi buy back dipotong langsung dari total nilai buy back. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 10 September 2019

Solid Gold Berjangka | Citigroup Kerek Proyeksi Harga Nikel

Citigroup Kerek Proyeksi Harga Nikel - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG -Menilai pasar nikel global tidak akan mengalami kekurangan pasokan signifikan akibat Indonesia memajukan larangan eskpor bijih nikel 2 tahun lebih awal daripada yang dijadwalkan sebelumnya.

Dalam risetnya, Citigroup Inc. meningkatkan proyeksi harga nikelnya pada 2020 dan 2021, tetapi menyarankan untuk tidak mengejar reli nikel akibat larangan ekspor bijih nikel Indonesia.

Citigroup memperkirakan harga nikel pada 2020 akan berada di rata-rata US$17.500 per ton, sedangkan sebesar US$17.000 per ton pada 2021. Harga tersebut naik dari perkiraan sebelumnya, yaitu sekitar US$14.000 per ton pada 2020 dan 2021.

Sementara itu, untuk jangka panjang, Citigroup memprediksi harga nikel berpotensi untuk berada di sekitar level US$16.000 per ton pada 2023.

Harga saat ini dinilai sudah cukup tinggi untuk mempermudah dan mempercepat investasi tambang nikel di Indonesia.

Sebagai informasi, harga nikel di bursa LME menguat ke level tertingginya sejak 2014 di US$18.850 per ton pada pekan lalu setelah Indonesia mengkonfirmasi penghentian ekspor nikel mentah 2 tahun lebih awal dari yang direncanakan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (9/9/2019) hingga pukul 15.57 WIB, harga nikel di bursa London bergerak melemah 0,46% menjadi US$17.860 per ton.

Adapun, sepanjang tahun berjalan harga telah bergerak 65,43%. Sementara itu, harga nikel di bursa Shanghai bergerak melemah 0,71% menjadi 140.290 yuan per ton..- SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga :