Tampilkan postingan dengan label pt gb. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pt gb. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 November 2019

PT Solid Gold | Manufaktur AS Terkontraksi Dorong Rupiah Terapresiasi

Manufaktur AS Terkontraksi Dorong Rupiah Terapresiasi - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Rupiah ditutup berbalik menguat pada perdagangan Selasa  terbantu oleh melemahnya dolar AS akibat data ekonomi AS terbaru yang dirilis lebih rendah daripada ekspektasi pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.115 per dolar AS, bergerak menguat tipis 0,071% atau 10 poin melawan greenback. Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,07% menjadi 97,789.bahwa penguatan rupiah pada perdagangan kali ini terbantu oleh melemahnya dolar AS, setelahrupiah sempat terdepresiasi pada awal perdagangan akibat peristiwa ledakan di Monas Selasa pagi.

Sebagai informasi, data ISM Manufaktur AS kembali terkontraksi pada November di level 48,1 dan menjadi data yang dirilis di bawah level 50 selama empat bulan berturut-turut. Adapun, pembacaandata di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi terhadap aktivitas manufaktur.

Dia memprediksi pada perdagangan Rabu rupiah berpotensi melanjutkan penguatannya seiring dengan sepinya perilisan data ekonomi dalam negeri dan rilis data indeks jasa China yang diprediksi lebih baik daripada capaian sebelumnya -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 26 November 2019

Solid Gold Berjangka | Optimisme Prospek Dagang Dongkrak Harga Minyak Mentah

Optimisme Prospek Dagang Dongkrak Harga Minyak Mentah - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Optimisme soal prospek kesepakatan antara pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China berhasil mendorong harga minyak mentah bangkit dari pelemahannya dan berakhir di zona hijau pada perdagangan Senin.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Januari 2020 berakhir naik 24 sen di level US$58,01 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak Brent untuk kontrak Januari 2020 ditutup naik 26 sen di level US$63,65 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak acuan global ini diperdagangkan premium sebesar US$5,64 terhadap WTI.

Dalam upaya untuk mengatasi isu utama dalam konflik perdagangannya yang berkepanjangan dengan AS, China berjanji untuk memperketat aturan tentang hak kekayaan intelektual (HKI).Harga minyak mentah telah pulih sejak awal Oktober karena tanda-tanda progres menuju kesepakatan perdagangan antara kedua negara tersebut. Namun, luapan pasokan dari ladang minyak shale Amerika dan sumber lainnya telah membatasi pergerakan minyak.
- SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 21 November 2019

PT Solid Gold Berjangka | Cadangan Minyak di Cushing Menyusut

Cadangan Minyak di Cushing Menyusut - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga minyak mentah melonjak paling tajam sejak awal bulan karena stok minyak mentah AS di pusat penyimpanan utama menyusut paling dalam sejak Agustus.West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember ditutup menguat 1,90 poin ke

US$57,11 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Rabu kenaikan terbesar sejak 1 November. Kontrak Januari yang lebih aktif naik 1,66 ke level US$57,01.

Harga minyak mentah melonjak paling tajam sejak awal bulan karena stok minyak mentah AS di pusat penyimpanan utama menyusut paling dalam sejak Agustus.West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember ditutup menguat 1,90 poin ke US$57,11 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Rabu kenaikan terbesar sejak 1 November. Kontrak Januari yang lebih aktif naik 1,66 ke level US$57,01.

Sementara itu, persediaan minyak mentah nasional naik 1,38 juta barel, lebih rendah dari yang dilaporkan oleh American Petroleum Institute pada hari Selasa.

Ashley Petersen, analis pasar minyak di Stratas Advisors LLC, mengatakan ada beberapa keresahan di pasar yang dapat mendukung penguatan harga.Meskipun stok minyak mentah nasional naik, peningkatan tersebut lebih kecil dari volume minyak mentah yang dikeluarkan Strategic Petroleum Reserve. Persediaan minyakRencana Stimulus China, Tembaga Berhasil Menguat-  PT SOLID GOLD BERJANGKA

Rabu, 20 November 2019

PT Solid Gold | Tarik Menarik Sentimen, Harga Minyak Mentah Turun

Harapan Negosiasi AS-China, Emas Tergelincir ke US$1.451 - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Harga minyak mentah turun untuk hari kedua di tengah indikasi stok minyak mentah AS dan produksi serpih akan terus meningkat, sedangkan investor menunggu hasil pembicaraan perdagangan Amerika Serikat dan China.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 16:39 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,93% atau 0,53 poin ke posisi US$56,52 per barel, sedangkan harga minyak mentah Brent turun 0,86% atau 0,54 poin ke level US$61,90 per barel.

Menurut survei Bloomberg sebelum data pemerintah pada Rabu (20/11), persediaan minyak AS mungkin naik 1,5 juta barel minggu lalu. Sementara produksi serpih di ladang minyak utama diperkirakan akan meningkat bulan depan.

Pasar global berada dalam pola bertahan, peka terhadap perkembangan perdagangan setelah berbulan-bulan negosiasi yang diikuti dengan cermat.

Pasang surutnya pembicaraan perdagangan antara Washington dan Beijing telah membebani harga minyak, yang telah turun sekitar 14% dari puncaknya pada April.

Sementara itu, negosiator mengadakan diskusi konstruktif selama akhir pekan, CNBC melaporkan pada Senin (18/11) bahwa Cina pesimis tentang kesepakatan karena keengganan Presiden Donald Trump untuk menurunkan tarif yang ada.

Menurutnya, harga minyak akan tetap di bawah tekanan, sementara pasar menunggu kesepakatan perdagangan.

Stok minyak mentah AS berada di level tertinggi dalam empat bulan. Jika data resmi pemerintah mengkonfirmasi perkiraan kenaikan persediaan, itu akan menjadi kenaikan mingguan keempat.

Menurut laporan pengeboran dari Administrasi Informasi Energi, produksi di ladang serpih utama Amerika akan naik sebesar 49.000 barel per hari menjadi 9,13 juta barel per hari pada Desember.

Kabar bahwa Gedung Putih akan memperpanjang lisensi untuk memungkinkan perusahaan-perusahaan AS melakukan bisnis dengan perusahaan China Huawei

Technologies Co. bersaing dengan laporan yang menyatakan Beijing skeptis tentang mencapai kesepakatan perdagangan luas dalam waktu dekat.Ekspansi ekonomi di Jepang dan China mengalami kesulitan, sementara Jerman nyaris tidak terhindar dari resesi, menurut data yang dirilis pekan lalu, ketika konflik perdagangan mereda.    -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Kamis, 14 November 2019

PT Solid Gold Berjangka | IHSG Diproyeksi Cerah, Ini Saham yang Layak Dicermati

IHSG Diproyeksi Cerah, Ini Saham yang Layak Dicermati - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis diproyeksi cerah meskipun cenderung terbatas.

Dikutip dari hasil risetnya, Rabu, analis Artha SekuritasIndonesia, Dennies Christoper Jordan mengatakan berdasarkan analisis teknikal,pergerakan IHSG bakal menguat dalam jangka pendek.

Hal itu tecermin pada indikator Stochastic yang mulai menyempit sehinggamembentuk golden cross di sekitar area jenuh jual atau oversold.

Secara teknikal, pergerakan IHSG di zona tersebut sebagai peluang penguatandalam jangka pendek. Menurutnya, faktor ketidakpastian global masih menjadi awanmendung yang membatasi penguatan IHSG pada perdagangan Kamis

Dengan demikian, pergerakan IHSG bakal berada di titik support yakni 6.101hingga 6.122 dan titik resistan di kisaran 6.174 hingga 6.205.Adapun, pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah sebesar 0,62% yakni kelevel 6.142 akibat lesunya kinerja sektor pertambangan yakni sebesar 1,86% dansektor agrikultur yang turun 0,84%.

Menurutnya, menurunnya IHSG pada perdagangan sebelumnya sebagai imbas memanasnyatensi hubungan China-Amerika Serikat terkait perang dagang dan konflik di HonKong yang belum usai.

Atas proyeksi tersebut, Dennies merekomendasikan agar investor mencermati sahambeberapa emiten seperti HMSP, BBNI, ASII, ICBP, INDY dan UNVR pada perdaganganbesok.

Pergerakan diperkirakan masih akan terbatas di tengah tingginya ketidakpastianglobal, katanya.

Hal senada juga diungkapkan Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, WilliaSurya Wijaya. Dia menuturkan pergerakan IHSG masih dalam rentang konsolidasiyang wajar.

Adapun, titik support masih terjaga dengan baik dan didukung oleh capital inflowsecara tahun berjalan. Hal tersebut, katanya, sebagai tanda minat investorterhadap pasar modal masih cukup tinggi sehingga diperkirakan mampu mendorongpenguatan.

Dia memproyeksikan pergerakan IHSG bakal berada di rentang 6.123 hingga 6.336.Atas proyeksi tersebut, dia menyarankan agar investor mencermati saham beberapaemiten, seperti JSMR, AKRA, PWON, ASRI dan HMSP. Kemudian, saham emiten lainnyayakni WIKA, TLKM dan BBCA untuk dicermati pada perdagangan Kamis.-  PT SOLID GOLD BERJANGKA

Rabu, 13 November 2019

PT Solid Gold | Harapan Negosiasi AS-China, Emas Tergelincir ke US$1.451

Harapan Negosiasi AS-China, Emas Tergelincir ke US$1.451 - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Harga emas tergelincir ke level US$1.451 per troy ounce seiring dengan harapan adanya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China.

Pada perdagangan Selasa pukul 20:30 WIB, harga emas spot turun 4,58 poin atau 0,31 persen menjadi US$1.451,28 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Desember 2019 terkoreksi 4,2 poin atau 0,29 persen menuju US$1.452,9 per troy ounce.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal, dalam publikasi risetnya mala mini menuliskan, harga emas mulai bergerak turun menjelang sesi perdagangan AS atau malam, di tengah ekspektasi pembicaraan dagang yang positif antara AS dan China.

Hal ini dapat meningkatkan minat terhadap aset berisiko, dan investor yang ingin membukukan keuntungan dari kenaikan harga emas sebelumnya, paparnya, Selasa malam

Adapun, pasar saham dunia bergerak naik pada hari Selasa di tengah investor yang menantikan pidato dari Presiden Donald Trump terkait dengan kebijakan dagang. Terlintas informasi kemungkin Trump akan menunda keputusan untuk menerapkan kenaikan tarif otomotif Eropa.

Para pejabat Uni Eropa mengatakan bahwa Trump diperkirakan menunda keputusan tarif pada mobil dan suku cadang yang diimpor dari Uni Eropa. Penundaan berlaku sampai dengan 6 bulan ke depan.

Sentimen ini juga meningkatkan ekspektasi tentang pidato Presiden Trump pada tengah malam nanti terkait perang dagang dengan Tiongkok yang telah berlangsung lama.

Pekan lalu, pejabat dari Tiongkok dan Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk menghapus kenaikan tarif. Namun, Presiden Trump menolak setiap perjanjian yang telah disepakati. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 12 November 2019

Solid Gold Berjangka | Bappebti Dorong Penguatan Sistem Resi Gudang di Desa

Bappebti Dorong Penguatan Sistem Resi Gudang di Desa - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian

Perdagangan Tjahya Widayanti menyatakan, pihaknya terus berupaya mendorong penguatan dan implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) di perdesaan.

Bumdes atau koperasi sebagai lembaga penggerak ekonomi di wilayah pedesaan diharapkan mampu membantu para petani menjaga kestabilan harga produk pertanian.

Pada saat panen raya, Bumdes atau koperasi diharapkan dapat menampung hasil panen petani di SRG,” ujar Tjahya dalam siaran pers, Senin .Gudang SRG adalah salah satu instrumen penting penggerak sistem perekonomian di wilayah pedesaan, khususnya yang telah mempunyai badan usaha milik desa (bumdes) atau koperasi potensial.  Usaha Bappebti untuk menguatkan peran SRG dilakukan dengan Pertemuan Teknis Sinergi dan Koordinasi Lintas Kementerian/Lembaga

Terkait dengan Penguatan dan Implementasi SRG di Solo, Rabu.Tjahya melanjutkan, bumdes yang memenuhi persyaratan sebagai lembaga SRG dapat menjadi pengelola gudang SRG. Sedangkan, yang tidak, bisa berperan sebagai penyimpan barang yang mengumpulkan komoditas dari petani anggotanya untuk disimpan di gudang SRG.

Bappebti Kemendag bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian PDTT akan mengidentifikasi koperasi dan Bumdes potensial untuk didorong menjadi pengelola gudang SRG.

Tjahya mengatakan, Kemendes PDTT menyampaikan sudah ada dua pemerintah kabupaten di Indonesia yang telah memiliki bumdes yang baik dan telah berbentuk badan usaha berbadan hukum perseroan terbatas (PT), yaitu Dompu dan Lebak. Pada kedua lokasi tersebut, SRG berpotensi dikelola oleh Bumdes.

Sementara itu, Kemenkop UKM akan mengidentifikasi koperasi yang potensial untuk menjadi pengelola gudang SRG di delapan lokasi lainnya.Tjahya menuturkan, keberadaan gudang SRG sangat diperlukan untuk pengembangan bisnis Bumdes. Berdasarkan data Kemendes PDTT, saat ini terdapat lebih dari 1.300 bumdes binaan yang sudah memiliki skala ekonomi dan pasar yang sangat memerlukan gudang SRG.

Untuk itu, Bappebti mengupayakan agar Bumdes dapat mengakses gudang SRG dan insentif sesuai syarat-syarat yang telah ditetapkan. - SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 07 November 2019

PT Solid Gold Berjangka | Minyak Mentah Ditutup Melemah Ini Sentimen Penekannya

Minyak Mentah Ditutup Melemah Ini Sentimen Penekannya - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Sejumlah sentimen menekan harga minyak mentah hingga ditutup melemah pada perdagangan Rabu (6/11/2019). Di antaranya laporan bahwa produsen terbesar di

OPEC+ tidak mendorong pengurangan pasokan minyak yang lebih dalam.Minyak turun lebih lanjut setelah Reuters melaporkan bahwa pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump dapat ditunda hingga Desember.

Narasi seputar pemotongan OPEC berubah, kata Rob Thummel, direktur pelaksana dan manajer portofolio di Tortoise. "Jika itu masalahnya, bersama dengan minyak yang lebih tinggi dari perkiraan, harga minyak harus terus turun," ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, Energy Information Administration melaporkan persediaan minyak mentah AS meningkat 7,93 juta barel pekan lalu. Cadangan Bensin dan minyak distilasi turun, sementara stok di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, naik 1,7 juta barel.

AS mencatat surplus perdagangan minyak bumi pertamanya dalam lebih dari empat dekade terakhir pada September karena produksi melonjak ke rekor tertinggi.

Minyak menguat awal pekan ini di tengah optimisme bahwa ketegangan perdagangan antara AS dan China berkurang, yang berpotensi mengurangi tekanan terhadap pada ekonomi global.

Namun, harga masih lebih rendah 15 persen dari level puncak yang dicapai pada bulan April di tengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan konsumsi yang lemah dan rekor produksi minyak shale AS akan menciptakan surplus baru tahun depan.

Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember turun 0,88 poin ke level US $ 56,35 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, Brent untuk kontrak Januari turun 1,22 poin dan ditutup di posisi US$61,74 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada premium US$5,36 premium untuk WTI kontrak bulan yang sama.

Lokasi A.S. untuk pertemuan Trump-Xi yang telah diusulkan oleh Gedung Putih, termasuk Iowa dan Alaska, telah dikesampingkan, dengan terbukanya kemungkinan lokasi perundingan di Asia dan Eropa.

Pasar minyak mentah jauh lebih skeptis jika mengenai kesepakatan," kata JohnKilduff, mitra diAgain Capital di New York. Dengan masalah lebih lanjut antara kesepakatan perdagangan AS-China, harga minyak tidak akan naik sekarang, lanjutnya..-  PT SOLID GOLD BERJANGKA

Rabu, 06 November 2019

PT Solid Gold | Kesepakatan AS dan China Semakin Dekat Kilau Emas Pudar

Kesepakatan AS dan China Semakin Dekat Kilau Emas Pudar - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Kilau emas memudar seiring dengan sinyal kemajuan pada kesepakatan perdagangan AS dan China sehingga meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko dan menjauhi aset investasi aman, termasuk emas.

Analis Commerzbank Carsten Fritsch mengatakan bahwa optimisme pasar terhadap lahirnya kesepakatan perdagangan parsial antara AS dan China yang sudah dinanti sejak tahun lalu berhasil meningkatkan selera risiko.

Melonjaknya pasar saham ke rekor tertinggi serta kenaikan imbal hasil obligasi mengikuti ekspektasi pemangkasan suku bunga, ini jelas bukan momentum emas dapat kembali berkilau, ujar Carstenseperti dikutip dari Bloomberg, Selasa.

Mengutip Bloomberg, China dikabarkan tengah meninjau lokasi untuk menandatangani 
kesepakatan perdagangan tahap pertama di AS. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sentimen tersebut mampu mengurangi tekanan pada pertumbuhan ekonomi yang diproyeksi melambat.

Selain itu, Analis JPMorgan Natasha Kaneva mengatakan bahwa dirinya tidak heran 
jika emas berada di bawah tekanan dan akan bergerak bearish, bahkan jika melihat proyeksinya di tahun depan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa hingga pukul 17.14 WIB, harga emas di pasar spot bergerak melemah 0,33% menjadi US$1.504,83 per troy ounce, sedangkan harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2019 di bursa Comex bergerak melemah 0,31% menjadi US$1.506,4 per troy ounce.

Sementara itu, untuk harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) jugterdepresiasi cukup tajam. Berdasarkan situslogammulia.com, harga emas antam pada perdagangan Selasa (5/11/2019) turun Rp5.000 menjadi Rp758.000 per gram.9. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 05 November 2019

Solid Gold Berjangka | Dolar AS Rebound, Rupiah Tergelincir di Pasar Spot

Dolar AS Rebound, Rupiah Tergelincir di Pasar Spot - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Nilai tukar rupiah tergelincir dari penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan melemah pada perdagangan pagi ini, Selasa.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka terdepresiasi 11 poin atau 0,08 persen di level Rp14.025 per dolar AS.

Baca juga: Pergerakan Harga Emas Comex Hari Ini, Selasa 5 November 2019Pelemahannya kemudian terpantau bertambah menjadi 13 poin atau 0,09 persen ke
level Rp14.027 pada pukul 08.09 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (4/11/2019), rupiah mampu berakhir menguat 25 poin atau 0,18 persen di level Rp14.014 per dolar AS, apresiasi hari kedua berturut-turut, saat indeks dolar AS masih tampak rawan terkoreksi.

Baca juga: Jelang Pengumuman PDB, Awasi Saham PGAS, PTBA, FREN, INKP dan TLKMNamun indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, justru mampu rebound dari pelemahannya dan ditutup menanjak 0,27 persen atau 0,266 poin di level 97,505 pada Senin, kenaikan pertama dalam enam hari perdagangan beruntun.

Pergerakan indeks kemudian lanjut naik 0,05 persen atau 0,045 poin ke level 97,550 pagi ini, Selasa (5/11) pukul 08.00 WIB, setelah dibuka di posisi 97,544.

Dilansir dari Reuters, penguatan dolar AS didukung oleh meningkatnya optimisme bahwa pemerintah AS dan China berada di ambang mencapai kesepakatan awal untuk meredakan perang perdagangan antara kedua negara.

Dalam beberapa hari terakhir, baik pihak AS maupun China telah memberikan tanda-tanda kemajuan yang menggembirakan terkait pembicaraan perdagangan kedua belah pihak

Pada Senin (4/11), Financial Times melaporkan bahwa pemerintah AS tengah mempertimbangkan untuk mencabut sebagian tarif untuk barang-barang asal China.

Bloomberg juga melaporkan bahwa China sedang meninjau lokasi di Amerika Serikat untuk dapat menandatangani kesepakatan perdagangan "Fase 1" dengan Presiden AS Donald Trump - SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 31 Oktober 2019

PT Solid Gold Berjangka | Kurs Jisdor melemah ke Rp14.044 Rupiah Terdepresiasi di Pasar Spot

Kurs Jisdor melemah ke Rp14.044 Rupiah Terdepresiasi di Pasar Spot - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.044 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu.

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.044 per dolar AS, melemah 16 poin atau 0,11 persen dari posisi

Rp14.028 pada SelasaAdapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 13 poin atau 0,09 persen ke level Rp14.047 per dolar AS pada pukul 10.46

WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.Nilai tukar rupiah di pasar spot sebelumnya dibuka melemah 0,07 persen atau 10 poin ke level Rp14.045 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan kemarin,

Selasa (29/10), ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen di posisi Rp14.035 per dolar AS.sentimen lain yang membatasi pelemahan rupiah adalah optimisme hubungan dagang antara AS dan China yang juga membayangi penguatan dolar AS.

Kedua negara tersebut makin dekat untuk mencapai sebuah kesepakatan dagang yang telah dinanti sejak satu tahun lalu, walaupun hanya merupakan kesepakatan parsial.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,022 poin atau 0,02 persen ke level 97,712 pada pukul 10.44 WIB.

Indeks dolar AS mengawali perdagangan hari ini dengan dibuka melemah 0,015 poin atau 0,02 persen ke level 97,675, setelah pada akhir perdagangan Selasa ditutup melemah 0,074 poin atau 0,07 persen ke level 97,690.-  PT SOLID GOLD BERJANGKA

Rabu, 30 Oktober 2019

PT Solid Gold | Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Melemah Tipis

Pasar Cenderung Wait and See, Rupiah Melemah Tipis - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Rupiah bergerak sideways dan ditutup terdepresiasi pada perdagangan Selasa seiring dengan penantian pasar atas pertemuan kebijakan moneter The Fed pada akhir bulan ini.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan pasar cenderung wait and see, menanti kejelasan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed dalam pertemuan pada 30 Oktober 2019.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (29/10), rupiah berada di level Rp14.035 per dolar AS setelah melemah tipis 0,05 persen atau 8 poin.

Pada perdagangan Rabu (30/10), rupiah diperkirakan hanya bergerak terbatas meskipun terdapat data ekonomi AS yang mempengaruhi pergerakan dolar AS. Hal tersebut dikarenakan investor cenderung tidak berani mengambil posisi besar sebelum pertemuan bank sentral AS.

Adapun The Fed diprediksi kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) ke level 1,75 persen, melanjutkan siklus pelonggaran kebijakan moneternya, yang telah memangkas suku bunga acuannya sebanyak dua kali dalam tahun ini.

Faisyal menuturkan selain menanti keputusan pemangkasan suku bunga, pasar juga menanti komentar Gubernur The Fed Jerome Powell untuk mengetahui lebih lanjut proyeksi kebijakan moneternya ke depan.

Kalau The Fed mengatakan akan kembali melanjutkan siklus pelonggarannya yang dilakukan bersamaan dengan pemangkasan suku bunga acuan, rupiah berpotensi menguat. Namun, jika sebaliknya, rupiah berpotensi melemah tajam,” paparnya.

Faisyal memproyeksi rupiah bergerak di kisaran Rp13.980-Rp14.070 per dolar pada perdagangan Rabu.

Sementara itu, Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menuturkan sentimen lain yang membatasi pelemahan rupiah adalah optimisme hubungan dagang antara AS dan China yang juga membayangi penguatan dolar AS.

Kedua negara tersebut makin dekat untuk mencapai sebuah kesepakatan dagang yang telah dinanti sejak satu tahun lalu, walaupun hanya merupakan kesepakatan parsial.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak menguat 0,14 persen menjadi 97,9. -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 29 Oktober 2019

Solid Gold Berjangka | Menanti Pertemuan The Fed, Emas Lanjutkan Penguatan

Menanti Pertemuan The Fed, Emas Lanjutkan Penguatan - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Menanti keputusan suku bunga acuan AS oleh The Fed pada akhir bulan ini, emas melanjutkan penguatannya pada perdagangan Senin (28/10/2019) setelah melonjak 1% di sesi perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 16.50 WIB, harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,09% menjadi US$1.506 per troy ounce, sedangkan harga emas di bursa Comex menguat 0,21% menjadi US$1.508,4 per troy ounce.

Ekonom National Australia Bank John Sharma mengatakan bahwa fokus pasar kini tertuju pada pertemuan The Fed yang dijadwalkan berlangsung pada 29-30 Oktober 2019 sehingga membuat pasar cenderung wait and see untuk mengambil emas.

Berdasarkan alat FedWatch CME Group, mayoritas pedagang melihat peluang 90,4% untuk pemangkasan suku bunga acuan AS sebesar 25 basis poin pada pertemuannya akhir bulan ini. Adapun, sepanjang tahun ini The Fed telah memangkas suku bunga acuannya sebanyak 2 kali.

Kendati demikian, Ahli Strategi PAsar AxiTrader Stephen Innes mengatakan bahwa keuntungan jika The Fed melanjutkan pemangkasan suku bunga acuannya pada bulan ini mungkin akan terbatas karena ketegangan perdagangan AS dan China tidak sepanas pada Agustus lalu.

Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan negosiasi perdagangan bersama China dengan sangat baik.

“Pernyataan itu mendorong selera investor untuk aset berisiko sehingga mengirim saham Asia ke level tertinggi 3  bulan pada perdagangan Senin (28/10/2019),” ujar Stephen.

Sementara itu, Uni Eropa menyetujui permintaan Inggris untuk memperpanjang tenggat waktu Brexit tetapi tidak menetapkan tanggal keberangkatan baru, memberikan waktu bagi parlemen Inggris mencari kesepakatan baru dan menambahkan sentimen ketidakpastian di pasar untuk waktu yang lebih lama.

semakin lama pelaksanaan Brexit berpotensi menghambat langkah pemerintah Uni Eropa dan Inggris dalam menangani masalah ekonomi masing-masing negara yang telah melambat.  - SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 24 Oktober 2019

PT Solid Gold Berjangka | Pasar Apresiasi Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Rupiah Lanjut Menguat

Pasar Apresiasi Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Rupiah Lanjut Menguat - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Kepastian susunan Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden

Ma'ruf Amin membantu rupiah untuk menguat pada perdagangan RabuRupiah melanjutkan apresiasinya terhadap dolar AS yang telah terjadi dalam 3 hari berturut-turut.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.032 per dolar AS, menguat 0,64% atau 9 poin, menjadi penguatan terbaik kedua di Asia. Sepanjang pekan terakhir, rupiah telah bergerak menguat 0,35%.

Adapun, sepanjang tahun berjalan, rupiah juga berhasil mempertahankan posisinya menjadi mata uang dengan kinerja penguatan terbaik ketiga di Asia dengan menguat 2,55%.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa sentimen susunan kabinet Presiden Joko Widodo untuk periode kedua masih menopang penguatan rupiah. Resposn pasar terhadap susunan menteri tersebut cukup positif dan menimbulkan optimisme terhadap 5 tahun ke depan.

Optimisme [untuk pertumbuhan ekonomi 5 tahun ke depan] muncul, tetapi masih harus didukung dengan data. Rupiah tidak akan menguat terus-menerus dan masih akan bergantung kepada data ekonomi Indonesia setelah kabinet ini bekerja,” ujar

Ariston kepada Bisnis, Rabu .Dia menuturkan bahwa para menteri terpilih harus bekerja lebih keraseiring dengan sentimen eksternal, seperti ancaman resesi di Eropa dan AS serta perlambatan ekonomi global, dapat menggerus pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan.

Adapun, pada perdagangan Kamis (24/10/2019) pasar akan fokus terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang diprediksi kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin -  PT SOLID GOLD BERJANGKA

Rabu, 23 Oktober 2019

PT Solid Gold | Sri Mulyani Lanjut Jadi Menteri Keuangan

Sri Mulyani Lanjut Jadi Menteri Keuangan - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD PALEMBANG - Lanjutnya Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan pada kabinet pemerintahan

Presiden Joko Widodo periode kedua berhasil membawa rupiah ditutup menguat cukup signifikan, dan menjadi penguatan terbaik kedua di antara mata uang Asia lainnya.

Analis PT Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan bahwa pergerakan rupiah pada perdagangan kali ini masih dipengaruhi oleh penantian pasar terhadap susunan kabinet menteri Presiden Joko Widodo untuk periode kedua.

Dia mengatakan bahwa pasar masih melihat sosok Sri Mulyani cukup penting di tengah ketidakpastian ekonomi global, seperti ancaman resesi Eropa dan perang dagang antara AS dan Uni Eropa. Kepastian Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan dipercaya dapat membawa masuk investor asing ke pasar Indonesia.

Selain itu, Deddy mengatakan rupiah berpotensi untuk menembus ke bawah level

Rp14.000 per dolar AS dan menguji level support Rp13.960 per dolar AS, level yang terakhir kali disentuh rupiah sejak awal September.

Adapun, pada penutupan perdagangan Selasa rupiah berada di level Rp14.041 per dolar AS, menguat 0,285% atau 40 poin. Rupiah berhasil mempertahankan posisinya menjadi mata uang dengan kinerja terbaik ketiga di Asia sepanjang tahun berjalan 2019 ini.

Secara year to date, rupiah telah bergerak terapresiasi 2,48%, berada di bawah peringkat peso dan baht yang masing-masing menguat 2,62% dan 6,67% terhadap dolar AS -  PT SOLID GOLD

Baca Juga : 

Selasa, 22 Oktober 2019

Solid Gold Berjangka | Produksi Karet Thailand Terancam Wabah Jamur

Produksi Karet Thailand Terancam Wabah Jamur - Solid Gold Berjangka

SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Wilayah penghasil karet utama di Thailand dilaporkan telah dilanda wabah penyakit jamur yang bisa mengurangi separuh produksi di daerah tersebut.

Seperti dikutip dari Reuters, Senin (21/10/2019), penyakit yang disebut Pestalotiopsis ini, telah menyebar ke Thailand, setelah melanda perkebunan di negara tetangga Indonesia dan Malaysia. Sebagai informasi, tiga negara ini menyumbang sekitar 70% dari produksi karet alam dunia.

Sementara itu, Thailand merupakan negara penghasil dan pengekspor terbesar karet alam global. Produksi karet alam mereka menyumbang hingga 40% dari pasokan karet global.

Otoritas Karet Thailand melaporkan bahwa penyakit itu bisa menyebabkan daun pohon karet menguning. Sejauh ini wabah telah menyebar di tiga di distrik di

Narathiwat, provinsi utama penghasil karet di selatan Thailand.Badan itu juga mengatakan kepada Reuters bahwa kerusakan diperkirakan sekitar 100.000 rai atau 16.000 hektare pada Minggu.

Peneliti di lembaga tersebut Krissada Sangsing mengatakan, penyakit itu mengancam bakal memangkas produksi di daerah yang terkena dampak hingga 50%.

Kami berkomitmen untuk mencegah penyakit ini dan mencegah penyebarannya lebih lanjut, kata Krissada.

Dia menambahkan, pohon karet yang lebih tua lebih rentan terhadap penyakit. Pada akhirnya penyakit tersebut menyebabkan pohon kehilangan 90% daunnya dan memengaruhi kemampuan untuk menghasilkan getah.

Uthai Sonlucksub, Presiden Dewan Karet Alam Thailand mengatakan, petani karet di selatan Thailand sangat khawatir kehilangan produksi di tengah penurunan harga karet.

Konsorsium Karet Internasional (International Rubber Consortium/IRCo) melaporkan, penyakit tersebut saat ini menyerang sekitar 382.000 hektare perkebunan karet di Indonesia. Terutama di Sumatra dan Kalimantan.

Indonesia sudah merevisi produksi karet alamnya tahun ini karena wabah, memperkirakan produksi turun 15%.

Sementara itu, harga karet alam kontrak pengiriman Maret 2020 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) bergerak stabil di level 165,80 yen per kilogram, pukul 17:00 WIB, Senin  - SOLID GOLD BERJANGKA

Baca Juga : 

Kamis, 17 Oktober 2019

PT Solid Gold Berjangka | Harga Minyak Turun Tajam Setelah Rebound

Harga Minyak Turun Tajam Setelah Rebound - PT Solid Gold 

PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) meluncur ke bawah level US$53 per barel setelah sebuah laporan menunjukkan peningkatan jumlah persediaan komoditas ini sebesar lebih dari 10 juta barel.

Laporan tersebut meredupkan optimisme pasar setelah tanda-tanda bahwa perang perdagangan antara AS dan China mungkin hampir berakhir.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November 2019 melorot 1,07 persen atau 0,57 poin ke level US$52,79 per barel pagi ini (Kamis, pukul 07.08 WIB.

Padahal, pada perdagangan Rabu (16/10/2019) minyak WTI mampu rebound dan berakhir naik tajam 1,04 persen atau 0,55 poin di level US$53,36 per barel di

New York Mercantile Exchange.

Sejalan dengan WTI, minyak Brent untuk kontrak Desember 2019 pagi ini tergelincir dan melemah 0,86 persen atau 0,51 poin ke level US$58,91 per barel, setelah ditutup 1,16 persen di level US$59,42 pada Rabu (16/10) di ICE Futures

Europe Exchange.Minyak acuan global ini diperdagangkan premium sebesar US$5,97 terhadap WTI  untuk bulan yang sama.

American Petroleum Institute (API) dikabarkan melaporkan peningkatan stok minyak mentah sebesar 10,5 juta barel. Ini akan menjadi lonjakan terbesar sejak

Februari 2017 jika data pemerintah (EIA) yang dirilis pada Kamis (17/10) mengkonfirmasikan hal itu.


Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan China sudah mulai membeli produk-produk pertanian AS, tetapi ia mungkin tidak akan menandatangani kesepakatan resmi sampai bertemu dengan Presiden China Xi Jinping bulan depan.

Di sisi lain, tim negosiator Eropa dan Inggris tampaknya mendekati kesepakatan yang akan membuka jalan bagi Inggris untuk keluar dari UE. Selain itu, dolar AS yang lebih lemah mendorong permintaan untuk aset berisiko termasuk komoditas seperti minyak.. -  PT SOLID GOLD BERJANGKA